TUNTUNAN SHOLAT RASULULLAH


Saudaraku...tulisan ini di buat dimaksudkan untuk sharing ilmu, agar kita tercerahkan dan bisa menambah syaqofah, bukan dimaksudkan untuk bahan jidal atau debat, sebab debat sejatinya bukan kultur islam, terkait  mengerjakan shalat, kita tentunya wajib mengikuti tuntunan,tata cara yang diajarkan Rasulullah, baik dari segi waktu maupun tata caranya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: *_“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku mengerjakan shalat.” (HR. Bukhari)._*

*_ Hal yg terkait bacaan alquran,  Pertanyaannya Surah - surah apa saja yang di baca Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Ketika Sholat Wajib?_*

*_Bacaan Ketika Sholat Fajar (Shubuh)_*
   Pada saat shalat shubuh Rasulullah saw membaca sekitar 60 hingga 100 ayat. Beliau seringnya membaca surah Qaaf (_45 ayat_), surah Ruum (_60 ayat_), dan surah at-Takwiir (_Assyams kuwwirat 29 ayat_). Beliau juga kadang membaca surah al-muawwidzatain (_al-Falaq 5 ayat dan an-Naas 6 ayat_).
   Dalam keadaan musafir beliau pernah shalat shubuh dengan membaca al-Mu'minun (_118 ayat_) di rakaat pertama. Beliau membaca sampai pada ayat yang menyebutkan nama Musa dan Harun, lalu beliau terbatuk dan langsung ruku'
   *_Pada hari Jumat beliau shalat shubuh dengan membaca as-Sajdah (_30 ayat_) dan al-Insaan (_31 ayat_)* karena kedua surah ini berisi tentang mabda' (prinsip), tentang Hari Pembalasan, penciptaan Adam, surga dan neraka, serta penyebutan tentang apa yang pernah terjadi dan akan terjadi pada hari Jumat. *Pada shalat jamaah yang diikuti sangat banyak orang, seperti shalat hari raya dan shalat Jumat, beliau sering membaca surah Qaaf (_45 ayat_) , al-Qomar (_55 ayat_), al-A'laa (_19 ayat_) dan al-Ghaasyiyah (_26 ayat_)*

*_Bacaan  Ketika Sholat Dhuhur_*
    Adapun pada shalat zhuhur, terkadang beliau memperpanjang bacaannya. Sampai-sampai Abu Said mengatakan,
    "Pernah ketika shalat dhuhur dilaksanakan, ada seseorang yang pergi ke Baqi' dan menyelesaikan keperluannya. Setelah selesai, ia lalu kembali ke rumahnya dan berwudhu. Ternyata orang itu masih dapat shalat bersama Nabi saw. pada rakaat pertama karena panjangnya bacaan surah beliau." (HR. Muslim)
    Untuk shalat dhuhur ini, Nabi saw. kadang juga membaca surah as-Sajdah , al-A'laa, al-Lail, dan al-Buruuj.
   
*_Bacaan Ketika Sholat Ashar_*
Adapun saat sholat ashar, bacaannya seukuran setengah bacaan shalat dhuhur, apabila bacaannya panjang. Namun sama pendeknya apabila bacaannya pendek.
  
*_Bacaan Ketika Sholat Magrib_*
Sedangkan pada shalat maghrib, apa yang dilakukan Rasulullah saw. berbeda dengan yang dipraktekkan kaum muslimin sekarang. Beliau sesekali mengerjakan shalat maghrib ini dengan membaca surah al-A'raaf (206 ayat) untuk dua rakaat (dibagi dua), dan sekali waktu membaca surah ath-Thuur (49 ayat) atau al-Mursalat (50 ayat)(HR Bukhari dan Muslim). Adapun orang yang memulai membaca surah-surah pendek secara terus menerus untuk shalat maghrib ini adalah Marwan (Dia adalah Marwan bin al-Hakam, yang ditentang perbuatannya membaca surah-surah pendek secara rutin. Akan tetapi bacaan surah-surah pendek tersebut juga diperoleh dari Nabi saw. mesti tidak dimaksudkan  untuk dibaca secara rutin. Lihat dalam Musnad Ahmad, Shahih Bukhari dan Muslim), dan perbuatannya itu ditentang oleh Zaid bin Tsabit. Ibnu Abdil Bar mengatakan,*_"Beliau shollallahu 'alaihi wa sallam pernah membaca surah al-A'raaf pada shalat maghrib_* (HR Bukhari dan Abu Daud), *_juga surah ash-shaaffaat, ad-Dukhaan, al-A'laa, dan at-Tiin_* (HR Ath-Thabrani dan al-Maqdisi dengan sanad shahih). Beliau juga membaca surah al-Mu'awwidzatain (al falaq , an naas) dan al-Mursalat, serta surah-surah pendek yang terpisah (qishar al-mufashshal). Semua itu berdasarkan atsar (riwayat) yang shahih dan dikenal.
   
*Bacaan Ketika Shalat Isya'*
Sedangkan pada shalat isya, Nabi saw. biasa membaca surah at-Tiin (HR Bukhari, Muslim, dan Nasa'i).*_Beliau menyuruh Mu'adz sahabatnya untuk mengimami shalat isya di suatu daerah dengan membaca surah asy-Syams, al-A'laa, al-Lail, dan surah lain yang setara panjangnya._* Dan ketika beliau mendengar Mu'adz membaca surah al-Baqarah (saat menjadi imam shalat isya), beliau menegurnya, *_"Apakah engkau seorang pembuat fitnah wahai Mu'adz?"_* Sayangnya teguran ini kemudian digunakan oleh orang-orang yang suka melakukan shalat secara cepat (yaitu orang-orang yang menjadikan shalatnya seperti ayam mematuk), dimana mereka hanya menggunakan ucapan Nabi yang ini saja, dan tak mau menoleh kepada apa yang dilakukan Nabi sebelum dan sesudahnya.
*_Adapun untuk shalat Jumat, Nabi saw. biasa membaca surah al-Jumu'ah dan al-Munaafiquun_* (HR Muslim dan Abu Daud), *_serta al-A'laa dan  al-Ghaasyiyah_* (HR Muslim dan Abu Daud). *_Sedangkan pada  hari-hari raya, beliau suka membaca surah Qaaf dan al-Qamar_*  (HR Muslim dan Abu Daud), *_tapi kadang juga membaca surah al-A'laa dan  al-Ghaasyiyah_*  (HR Muslim dan Abu Daud).
    Inilah petunjuk yang terus menerus beliau berikan sampai beliau wafat. Petunjuk ini pun lalu diikuti para khulafaur Rasyidin  yang menjadi imam shalat sesudah Nabi meninggal. maka Abu Bakar ra. shalat shubuh dengan membaca surah al-Baqarah hingga saat salam matahari sudah hampir terbit  (HR Muslim dan Abu Daud). Khalifah Umar Ibnul-Khaththab sering membaca surah Yusuf, an-Nahl, Huud, al-Israa' dan yang setara dengan itu dalam shalat shubuh.
    Memang ada sabda Rasulullah saw. yang berbunyi,

*ايكم ام الناس فليخفف*
   *_"Siapa-siapa yang menjadi imam shalat, maka hendaknya ia memperingan (bacaannya)."_*

    Tapi makna 'memperingan' ini bersifat relatif, dan hendaknya dikembalikan kepada apa yang telah dilakukan oleh Nabi saw., bukan kepada keinginan para makmum. Dan petunjuk yang biasa beliau lakukan itulah yang menjadi rujukan setiap perkara yang diperselisihkan.
   
*Kesimpulan*
    Diantara tuntunan yang diberikan oleh Nabi saw. adalah, beliau membaca satu surah secara utuh untuk satu rakaat. Atau kadang juga satu surah dibagi untuk dua rakaat, tapi ini jarang  dilakukan. Beliau tak pernah membaca potongan suatu surah, seperti awal surah, akhir surah, atau pertengahan suatu surah. Sedangkan membaca dua surah dalam satu rakaat, beliau pernah melakukannya pada shalat sunnah.
    Bacaan surah beliau di rakaat pertama lebih panjang dari rakaat kedua. Kadang beliau memanjangkan bacaan surahnya hingga tidak lagi terdengar suara kaki yang berjalan (maksudnya yang terlambat mengikuti shalat -Ed).

Dan beliau tidak pernah menentukan surah tertentu yang  dibaca selainnya dalam sholatnya,  kecuali pada shalat Jumat dan dua hari raya.

*_Di Sadur dari Buku Zaadul Maad, karangan Ibnul Qoyim AL Jauziyah._*
*Bab I : Kewajiban Mengetahui Tuntunan Rasulullah*
Wallahu a'lam bishowab.

Posting Komentar

0 Komentar